(092) Surah Al Lail

Rabu, 10 November 2010

1. Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),

Dalam ayat ini Allah bersumpah dengan malam apabila menutupi sesuatu dan menyembunyikannya di dalam kegelapan malam, pada waktu manusia dapat beristirahat dari pekerjaannya dengan tidur dan ketenteraman dan sebagainya.

2. dan siang apabila terang benderang,
3. dan penciptaan laki-laki dan perempuan,

Allah bersumpah dengan siang apabila terang benderang, di waktu manusia dan binatang bergerak mencari keperluan hidup mereka.

4. sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda.

Allah. menerangkan bahwa perbuatan manusia itu berbeda-beda, sebagian berbuat sesat sebagian yang lain berbuat yang diridai Allah, sebagian patut mendapat ganjaran dan nikmat dan sebahagian lain patut mendapat siksa yang menyedihkan.
Dalam ayat-ayat yang lain yang bersamaan maksudnya Allah berfirman:

Artinya:
Apakah orang-orang yang berbuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu. (Q.S. Al Jasiah: 21)

Artinya:
"Tiada sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga; penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang beruntung". (Q.S. Al Hasyr: 20)

5. Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,
6. dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga),
7. maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.

Allah menerangkan bahwa orang yang memberikan hartanya dan mengeluarkannya pada jalan yang baik yang diridai-Nya, berupa yang wajib ataupun sunah dan bertakwa mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhkan diri dari segala larangan-Nya; serta membenarkan adanya pahala yang terbaik, ialah surga. Allah akan menyediakan dan menyiapkan baginya jalan-jalan yang mudah.

8. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup,
9. serta mendustakan pahala yang terbaik,
10. maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.

Dalam ayat-ayat ini Allah menerangkan bahwa orang-orang yang bakhil, yang kikir dan merasa dirinya cukup, tidak memerlukan lagi pertolongan-Nya dan tidak bertakwa kepada-Nya serta mendustakan pahala yang terbaik ialah surga. Bagi mereka akan disediakan-Nya kelak jalan yang sukar, yang merendahkan dirinya, yang membenamkannya ke dalam dosa dan kesalahan.

11. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa.

Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa hartanya tidak akan berguna bagi dirinya bila ia telah mati. Tidak ada yang akan dibawanya ke dalam liang kubur.
Dalam ayat yang lain yang bersamaan maksudnya Allah berfirman:

Artinya:
Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri, sebagaimana kamu Kami ciptakan pada mulanya. dan kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepadamu. (Q.S. 6 Al-An'am: 94)

12. Sesungguhnya kewajiban Kami-lah memberi petunjuk,
13. dan sesungguhnya kepunyaan Kami-lah akhirat dan dunia.

Allah menerangkan bahwa manusia diciptakan-Nya dengan mempunyai kelebihan yang istimewa ialah dengan diberi-Nya akal dengan akal tersebut mereka dapat membedakan yang baik dan yang buruk, yang hak dan, yang batil.
Kebijaksanaan-Nya-lah memberi petunjuk dengan mengutus Rasul-rasul-Nya untuk menyampaikan agama-Nya yang berisikan perintah dan larangan-Nya, petunjuk kepada jalan yang diridai-Nya serta memberikan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Allahlah pencipta seluruh alam dan sesungguhnya kepunyaan-Nyalah apa-apa yang ada di dunia dan apa-apa yang ada di akhirat.

14. Maka Kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala.
15. Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka,
16. yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman).

Allah mengancam dengan api neraka atas hamba-hamba-Nya yang durhaka yang mendustakan Rasul-Nya; tidak mau beriman kepada Allah; tidak mau menurut dan mengerjakan agama yang dibawa oleh Rasul-Nya; berpaling dari jalan yang hak dan tidak mau kembali ke jalan yang benar; tidak mau bertobat mohon ampunan Allah SWT.

17. Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu,
18. yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya,
19. padahal tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya,
20. tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya Yang Maha Tinggi.
21. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.

Dalam ayat-ayat ini Allah menerangkan bahwa orang yang paling takwa akan dijauhkan-Nya dari neraka.
Mereka adalah orang-orang yang menafkahkan hartanya pada jalan Allah untuk membersihkan dan mendekatkan dirinya kepada Tuhannya.
Pemberiannya itu bukanlah sebagai balas budi atas kebaikan yang telah diterimanya, tetapi karena ia menafkahkan hartanya itu semata-mata mencari keridaan Tuhannya Yang Maha Tinggi dan kemudian di akhirat nanti ia mengharapkan semoga ia akan mendapatkan ganjaran dari Allah SWT.

0 komentar:

Posting Komentar