(091) Asy Syams

Rabu, 10 November 2010

1. Demi matahari dan cahayanya di pagi hari,
2. dan bulan apabila mengiringinya,
3. dan siang apabila menampakkannya,
4. dan malam apabila menutupinya,
5. dan langit serta pembinaannya,
6. dan bumi serta penghamparannya,
7. dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),

Dalam ayat-ayat ini Allah bersumpah dengan matahari terbit atau tidak terbit sebab dia adalah benda besar yang menunjukkan atas kekuasaan yang menciptakannya dan bersumpah dengan cahayanya, karena dia adalah sumber kehidupan bagi semua yang hidup. Dengan bulan apabila mengiringinya, dengan siang apabila menampakkannya, dengan malam apabila menutupinya, dengan langit serta pembinaannya, dengan bumi serta penghamparannya dan dengan jiwa serta penyempurnaan ciptaannya.
Kesemuanya itu menunjukkan atas kekuasaan Allah SWT pencipta benda-benda dan hal-hal yang luar biasa itu.

8. maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,

Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa Ia telah mengilhamkan kepada setiap jiwa jalan kefasikan dan ketakwaan serta diterangkan-Nya pula perbedaan antara keduanya mana yang dapat membawa kebahagiaan dan mana yang dapat membawa kepada siksaan dan hukuman.

9. sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu,
10. dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.

Allah SWT menerangkan, bahwa sangat beruntunglah orang-orang yang menyucikan jiwanya dan memupuknya sehingga dapat mencapai kesempurnaan akal dan perbuatan yang membuahkan kebaikan untuk dirinya dan orang lain. Dan sebaliknya orang tidak beruntung ialah orang yang merugikan dan menjatuhkan diri ke dalam jurang kebinasaan disebabkan melakukan perbuatan maksiat dan menjauhkan amal kebaikan dan akan mendapat siksaan di akhirat nanti.

11. (Kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas,
12. ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka,
13. lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka: ("Biarkanlah) unta betina Allah dan minumannya".
14. Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu, maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyama-ratakan mereka (dengan tanah).

Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa kaum Tsamud telah mendustakan Rasul-Nya ialah Nabi Saleh A.S. dengan kedurhakaan dan keingkaran mereka atas apa-apa yang telah dikatakannya, ialah bahwa mereka tidak boleh mengganggu unta yang telah dijadikan Allah sebagai bukti atas kenabiannya dan janganlah mengingkari janji mereka ialah bahwa pada hari tertentu hanyalah unta itu boleh minum air di tempat itu dan pada hari yang lain boleh mereka dan binatang ternak mereka minum dari tempat tersebut.
Mereka melampaui batas, sehingga walaupun telah diberi peringatan oleh Nabi Saleh agar jangan membunuh unta itu, agar mereka tidak sampai mendapat celaka, namun mereka menyembelihnya. Oleh sebab itu Tuhan membinasakan mereka dengan menyamaratakan mereka dengan tanah.

15. dan Allah tidak takut terhadap akibat tindakan-Nya itu.

Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa Ia Maha Kuasa, tidak takut terhadap akibat tindakan-Nya itu. karena sudah semestinya mereka mendapat siksa atas perbuatan mereka itu.

0 komentar:

Posting Komentar