1. Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah,
Allah SWT bersumpah dengan kuda perang yang memperdengarkan suara gemuruhnya.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al 'Aadiyaat 1
(Demi yang berlari kencang) di dalam perang, yaitu kuda yang lari dengan kencangnya di dalam peperangan (dengan terengah-engah) lafal Adh-Dhabhu artinya suara napas kuda sewaktu berlari kencang.
2. dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya),
3. dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi,
4. maka ia menerbangkan debu,
5. dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,
Allah menyatakan bahwa tiba-tiba kuda yang menyerang itu berada di tengah-tengah musuh yang menyebabkan kepanikan keadaan mereka.
Allah SWT bersumpah dengan kuda dan dengan sifat-sifatnya tersebut dalam suasana peperangan untuk membangkitkan semangat perjuangan di kalangan orang-orang mukmin. Sudah selayaknya mereka bersifat demikian, membiasakan diri berkendaraan kuda dengan tangkas menyerbu musuh. Diperintahkan agar selalu siap siaga untuk terjun ke medan pertempuran bila genderang perang memanggil mereka untuk menghancurkan musuh yang menyerang, sebagaimana Allah berfirman dalam ayat lain yang sama maksudnya:
Artinya:
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh-musuh Allah dan musuh-musuhmu. (Q.S.8 Al Anfal: 60.)
Allah bersumpah dengan kuda perang yang sifatnya tersebut di atas dalam keadaan lari kencang, hilir mudik, memancarkan percikan bunga api dari kakinya karena berlari kencang dan dengan penyergapan di waktu subuh, menunjukkan bahwa kuda-kuda yang dipelihara itu bukan untuk kebanggaan. Hendaknya kuda yang dipuji adalah yang digunakan untuk memadamkan keganasan musuh, melumpuhkan kekuatan mereka atau menghadang serangan mereka.
Maksudnya, bahwa dalam ketangkasan berkuda mengandung faedah yang tak terkira banyaknya. Dapat dipergunakan untuk mencari nafkah, cepat bergerak untuk suatu keperluan yang mendadak, dalam menyergap musuh dan dapat menghubungi tempat yang jauh dalam waktu yang singkat.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al 'Aadiyaat 5
(Dan menyerbu dalam kepulan debu ke tengah-tengah) artinya dengan membawa kepulan debu (kumpulan musuh) yang diserangnya; maksudnya kuda-kuda tersebut berada di tengah-tengah musuh dalam keadaan menyerang. Lafal Fawasathna yang kedudukannya sebagai Fi'il di'athafkan kepada Isim, karena mengingat bahwa semua Isim yang di'athafkan kepadanya mengandung makna Fi'il pula. Yakni demi yang berlari kencang, lalu mencetuskan api, lalu menerbangkan debu.
6. sesungguhnya manusia itu sangat ingkar tidak berterima kasih kepada Tuhannya,
Dalam ayat ini Allah menerangkan isi sumpah-Nya, yaitu: watak manusia adalah mengingkari kebenaran dan tidak mengakui hal-hal yang menyebabkan mereka harus bersyukur kepada penciptanya, kecuali orang-orang yang mendapat taufik membiasakan diri berbuat kebaikan dan menjauhkan diri dari kemungkaran. Telah diriwayatkan, bahwa Nabi SAW. bersabda:
Artinya:
Orang yang mengingkari kebenaran adalah orang yang suka makan sendiri, memukul hamba sahayanya dan tak pernah memberi jamuan pada tamunya.
(lihat Tafsir Al Maragi, hal. 223, juz 30, jilid X).
Maksudnya, dia tidak pernah menyedekahkan sesuatu yang diberikan Allah kepadanya, tidak menaruh iba kasihan kepada hamba Allah sebagaimana Allah kasihan kepadanya, seolah-olah mengingkari nikmat-nikmat Allah kepadanya serta menjauhi apa yang baik oleh akal dan agama.
Sifat yang terpendam dalam jiwa manusia ini menyebabkan ia tidak mementingkan apa yang terdapat di sekelilingnya, tidak menghiraukan apa yang akan datang dan lupa apa yang telah lalu. Dan bila Allah memberikan kepadanya sesuatu nikmat, dia terus bingung, hatinya menjadi bengis dan sikapnya menjadi kasar terhadap hamba-hamba Allah.
7. dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya,
8. dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.
9. Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur,
10. dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada,
11. sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka.
Dalam ayat-ayat berikut ini Allah menyatakan ancaman-Nya kepada orang-orang yang seperti tersebut di atas yaitu apakah orang-orang yang ingkar terhadap nikmat-nikmat Allah itu tidak sadar bahwa Allah mengetahui isi hatinya; dan Dia akan membalas keingkarannya itu pada hari dilahirkan apa yang ada di dalam dada dan dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur?
(100) Surah Al 'Aadiyaat
Selasa, 02 November 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar