(103) Surah Al 'Ashr

Selasa, 02 November 2010

1. Demi masa.

Dalam ayat ini Allah SWT bersumpah dengan masa yang terjadi di dalamnya bermacam-macam kejadian dan pengalaman yang menjadi bukti atas kekuasaan Allah yang mutlak, hikmah-Nya yang tinggi dan Ilmu-Nya yang sangat luas. Perubahan-perubahan besar yang terjadi pada masa itu sendiri, seperti pergantian siang dengan malam yang terus-menerus, habisnya umur manusia dan sebagainya merupakan tanda ke-Agungan Allah SWT.

Dalam ayat lain yang sama maksudnya, Allah berfirman:

Artinya:
Dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. (Q.S. Fussilat: 37)

Apa yang dialami manusia dalam masa itu dari senang dan susah, miskin dan kaya, senggang dan sibuk, suka dan duka dan lain-lain yang menunjukkan secara gamblang bahwa bagi alam semesta ini ada pencipta dan pengaturnya. Dialah Tuhan yang harus disembah dan hanya kepada-Nya kita memohon untuk menolak bahaya dan menarik manfaat, sedangkan orang-orang kafir menghubungkan peristiwa-peristiwa tersebut hanya kepada suatu masa saja, sehingga mereka berkata, bila ditimpa oleh sesuatu bencana bahwa ini hanya kemauan alam saja. Tetapi Allah menjelaskan bahwa masa itu adalah salah satu makhluk-Nya dan di dalamnya terjadi bermacam-macam kejadian, kejahatan dan kebaikan. Bila seseorang ditimpa musibah adalah karena akibat tindakannya, masa tidak campur tangan dengan terjadinya musibah itu.

2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,

Dalam ayat ini Allah mengungkapkan bahwa manusia sebagai makhluk Allah sungguh secara keseluruhan berada dalam kerugian. Perbuatan buruk manusia adalah merupakan sumber kecelakaannya yang menjerumuskannya ke dalam kebinasaan, bukan masanya atau tempat. Dosa seseorang terhadap Tuhannya yang memberi nikmat tak terkira kepadanya adalah suatu pelanggaran yang tak ada bandingannya sehingga merugikan dirinya.

3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.

Dalam ayat ini Allah menjelaskan agar manusia tidak merugi hidupnya ia harus beriman kepada Allah, melaksanakan ibadat sebagaimana yang diperintahkannya, berbuat baik untuk dirinya sendiri dan berusaha menimbulkan manfaat kepada orang lain.

Di samping beriman dan beramal saleh mereka saling nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan saling nasihat-menasihati pula supaya tetap berlaku sabar, menjauhi perbuatan maksiat yang Setiap orang cenderung kepadanya, karena dorongan hawa nafsunya.

0 komentar:

Posting Komentar